Kamis, 03 Maret 2011

PENCEGAHAN
Ada 2 cara pencegahan kanker serviks:
  1. Mencegah terjadinya infeksi HPV
  2. Melakukan pemeriksaan Pap smear secara teratur .
Pap smear (tes Papanicolau) adalah suatu pemeriksaan mikroskopik terhadap sel-sel yang diperoleh dari apusan serviks.
Pada pemeriksaan Pap smear, contoh sel serviks diperoleh dengan bantuan sebuah spatula yang terbuat dari kayu atau plastik (yang dioleskan bagian luar serviks) dan sebuah sikat kecil (yang dimasukkan ke dalam saluran servikal).
Sel-sel serviks lalu dioleskan pada kaca obyek lalu diberi pengawet dan dikirimkan ke laboratorium untuk diperiksa.
24 jam sebelum menjalani Pap smear, sebaiknya tidak melakukan pencucian atau pembilasan vagina, tidak melakukan hubungan seksual, tidak berendam dan tidak menggunakan tampon.
Pap smear sangat efektif dalam mendeteksi perubahan prekanker pada serviks.
Jika hasil Pap smear menunjukkan displasia atau serviks tampak abnormal, biasanya dilakukan kolposkopi dan biopsi

Anjuran untuk melakukan Pap smear secara teratur:

  • Setiap tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun

  • Setiap tahun untuk wanita yang berganti-ganti pasangan seksual atau pernah menderita infeksi HPV atau kutil kelamin

  • Setiap tahun untuk wanita yang memakai pil KB

  • Setiap 2-3 tahun untuk wanita yang berusia diatas 35 tahun jika 3 kali Pap smear berturut-turut menunjukkan hasil negatif atau untuk wanita yang telah menjalani histerektomi bukan karena kanker

  • Sesering mungkin jika hasil Pap smear menunjukkan abnormal

  • Sesering mungkin setelah penilaian dan pengobatan prekanker maupun kanker serviks.

    Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kanker serviks sebaiknya:
    - Anak perempuan yang berusia dibawah 18 tahun tidak melakukan hubungan seksual.
    - Jangan melakukan hubungan seksual dengan penderita kutil kelamin atau gunakan kondom untuk mencegah penularan kutil kelamin
    - Jangan berganti-ganti pasangan seksual
    - Berhenti merokok.

    Pemeriksaan panggul setiap tahun (termasuk Pap smear) harus dimulai ketika seorang wanita mulai aktif melakukan hubungan seksual atau pada usia 20 tahun. Setiap hasil yang abnormal harus diikuti dengan pemeriksaan kolposkopi dan biopsi.

    Beberapa peneliti telah membuktikan bahwa vitamin A berpertan dalam menghentikan atau mencegah perubahan keganasan pada sel-sel, seperti yang terjadi pada permukaan serviks. 

  • Penyakit kanker serviks